Senin, 27 Oktober 2008

Hancurnya Kapitalisasi di dunia

Sebuah fakta yang berbicara, tidak terbantahkan lagi bahwa paham kapitalis sangatlah rapuh.Akhir-akhir ini kita sudah banyak melihat dan mendengar berita, bahwa telah terjadi krisis finansial yang melanda negara yang dijuluki "super power", Amerika Serikat.Rapuhnya paham kapitalis diindikasikan oleh kredit macet dari properti-properti di negara tersebut, yang kemudian membuat colleps perusahaan-perusahaan lembaga keuangan terbesar di dunia, seperti Lehmans brother, meryllinch, America International Group (AIG) dan lain-lain.Bayangkan, perusahaan tersebut yang memiliki sokongan dana triliunan dollar amerika yang sudah berdiri lama colleps dalam beberapa pekan saja.Hal ini menggambarkan betapa rapuhnya perekonomian kapitalis.Bahkan dana recovery Amerika serikat sebesar 700 milliar dollar amerika pun yang disebut-sebut sebagai proyek "cuci tangan" george bush mendekati akhir jabatanya tidak mampu mengatasi krisis yang terjadi di negara tersebut.Dampak resesi amerika yang parah tersebut menjalar keberbagai negara yang mempunyai kepentingan ekonomi dengan AS.Dan sayangnya, negara indonesia kita tercinta ini pun tak terlepas dari jeretan resesi tersebut.Harga saham merosot hampir 10%, nilai tukar rupiah pun merosot, begitu juga berbagai harga-harga saham di berbagai belahan dunia lainnya.Namun, hal ini tidak berpengaruh pada negara yang tidak tergantung dengan ekonomi AS, seperti China dan India.George bush pun langsung mengambil inisiatif untuk berunding, agar dapat membantu mengatasi krisis keuangan yang menimpa negaranya.

Tidak ada komentar: